16 Juni 2009

Temu Nasional Gerakan Koperasi Kredit Indonesia di Kota Katulistiwa

Oleh Mikhael H.Jawa

Kegiatan lokakarya nasional dan rapat anggota tahunan Inkopdit tahun buku 2008 di kota Khatulistiwa, Pontianak tangal 21-24 Mei 2009 bertemakan “Kestabilan Modal Internal, Wujud Kemandirian Kopdit”. Pertemuan ini dilangsungkan di hotel Kapuas Palace yang dihadiri 500 orang fungsionaris gerakan koperasi kredit (credit union) seluruh Indonesia dengan BKCU Kalimantan sebagai tuan rumah.




Induk Koperasi Kredit Indonesia memiliki 20 Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit) yang telah berbadan hukum, 10 Pra-Puskopdit yang belum berbadan hukum dan 11 Pra-BK3D/Binaan.

F.X.Siman, Ketua Inkopdit dalam sambutan pembukaan lokakarya dan rapat anggota tahunan Inkopdit, memaparkan perkembangan gerakan koperasi kredit Indonesia per desember 2008, total anggota individual 1.154.208 orang. Pertumbuhan anggota individual sebanyak 186.848 orang (19,33%) dari tahun 2007. Posisi aset Rp.5,7 triliun dengan pertumbuhan 39,29% dari tahun 2007.

Pertumbuhan tersebut ditunjang pula penggunaan informasi dan teknologi serta keberadaan sarana kantor kopdit sangat mempengaruhi image masyarakat terhadap keberadaan kopdit. Lebih lanjut Siman mengharapkan agar program kopdit 1000 anggota, dan pemetaan wilayah baru diharapkan semakin banyak lagi anggota baru untuk tahun 2009 karena didukung pula strategi CUMI (Credit Union Microfinance Innovation) dan AMAL (Anggota Mecari Anggota Lain).


Nilai menjadi Dasar Gerakan Koperasi

Melalui koperasi kredit, kita menyatukan tekad untuk membangun peradaban yang bermartabat didasarkan bukan pada kebendaan, homo homini lupus, yang besar makan yang kecil, yang pintar makan yang bodoh. Keluarga koperasi kredit tidak terpengaruh oleh nilai kebendaan. Koperasi kredit mengutamakan pemuliaan nilai kebersamaan, keberanian, cinta kasih. Nilai menjadi dasar gerakan koperasi dan biasanya yang lawan arus itu yang menang, demikian pesan Adi Sasono, Ketua Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) dalam sambutannya.

Mantan Menteri Koperasi ini menantang insan gerakan koperasi kredit Indonesia untuk menambah jumlah anggota 5 juta orang selama lima tahun ke depan karena anggota koperasi kredit baru mencapai 0,5% penduduk Indonesia. Mengapa tidak? Amerika Serikat 70% penduduk dewasa adalah anggota koperasi. Bahkan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, juga menjadi anggota credit union (koperasi kredit). Lebih lanjut, ia juga mencontohkan bahwa di Indonesia, kurang lebih Rp.1.300 triliun kredit beredar, hanya dimanfaatkan oleh 500 perusahaan besar, sedangkan koperasi kredit pinjaman beredar 1 triliun dimanfaatkan lebih dari 1.000 orang. Itulah multifly efek sosial, uang sedikit tapi untuk banyak orang. Kita wujudkan ini bukan dalam retorika tetapi dalam perbuatan nyata.

Sementara itu, Untung Laksono, Deputi Kelembagaan dan Pembiayaan Kementriaan Koperasi dalam sambutannya menekankan keberhasilan koperasi tidak hanya dilihat dari aspek SHU saja tetapi juga dilihat dari aspek sejauhmana pelayanan kepada anggotanya. Bagaimana menyelerasikan kepentingan individual dengan kepentingan kolektif, kebendaan dan kerohanian. Pentingnya membangun kerja sama koperasi kredit primer, puskopdit dan inkopdit dan juga dengan jaringan koperasi lain dengan memperhatikan asas subsidiaritas.

Kestabilan Modal Internal, Wujud Kemandirian Kopdit

Ranjith Hettiarachichi, Chief Executive Officer, Association of Asian Confederation of Credit Unions di Bangkok, sebagai nara sumber dalam lokakarya ini menegaskan bahwa uang di koperasi kredit primer bersumber dari aggota berupa simpanan saham dan tabungan yang merupakan milik anggota. Dana yang bersumber dari pinjaman juga merupakan milik kreditur. Sebagian besar asset koperasi bukan milik koperasi sebagai lembaga. Hanya dana cadangan merupakan modal lembaga yang menjadi milik koperasi kredit. Fungsi dana cadangan untuk melindungi lembaga koperasi kredit. Koperasi kredit harus menciptakan dana cadangan sesuai standard PEARLS yakni lebih dari 10% per total asset.

Konsep dana stabilitas mirip dengan iuran solidaritas, daperma yang selama ini dilaksanakan oleh gerakan koperasi kredit Indonesia. Namun dana stabilitas tidak sama dengan asuransi. Fungsi dana stabilisasi yakni untuk membackup dana cadangan. Ada dua hal menyangkut dana stabilitasi yakni bagaimana mengumpulkan uang dan pengawasan berbasis risiko. Koperasi kredit perlu menjaga keseimbangan antara kesejahteraan anggota dan keberlanjutan lembaganya. Karena itu lima tahun ke depan, koperasi kredit harus mampu mencapai standard modal lembaga bersih (net institutional capital) >10%.

Koperasi kredit bersama-sama melindungi sistem koperasi kredit melalui stabilisasi keuangan karena kegagalan salah satu koperasi mempengaruhi koperasi kredit lainnya. Tahun 1970-an, mulai membangun filosofi koperasi kredit, tahun 1980-1990-an: mengadakan pelatihan dan pengembangan. Sekarang saatnya memikirkan sistem perlindungan koperasi kredit, kata Ranjith.

Karakteristik dana stabilisasi yakni didirikan oleh lembaga keuangan, melindungi lembaga keuangan terhadap insolvensi, menjaga lembaga keuangan dalam operasi yang terjadi kapan saja, menjaga kepercayaan publik terhadap suatu lembaga yang spesifik, perlindungan terbatas sesuai kemampuan keuangan dana stabilisasi.

Misi dana stabilisasi yakni menutup kerugian anggota koperasi setelah dana cadangannya tidak mencukupinya. Persoalan utama adalah menjaga ketersediaan uang koperasi dalam operasinya kapan saja; melibatkan anggota dalam kegiatan kapitalisasi koperasi. Sedangkan bagaimana pelaksanaan dana stabilisasi yakni caranya sama seperti dana cadangan yang bekerja untuk koperasi; solidaritas dalam mengumpulkan kemampuan keuangan koperasi untuk melindung salah satu koperasi dari kejadian insolvent; dana cadangan nasional menjadi jaminan terhadap insolvensi.

Pengembangan Sumber Manusia Koperasi Kredit

Koperasi kredit mempunyai mimpi dan kenyataan yang perlu dipadukan dengan strategi bisnis dan strategi sumber daya manusia. Kompetensi kritikal apa yang harus dimiliki agar pengelolaan koperasi kredit menjadi lebih efektif melalui pemetaan sistem (system mapping) dan organigraph, papar Pater Andreas Kurniawan, OP dalam sesi lokakarya bertopik Manajemen Sumber Daya Manusia.

Penekanan manajemen sumber daya manusia pada teknologi high tech dengan mengandalkan tingkat kompetensi yang tinggi berorientasi pada result-driven perlu diimbangi dengan sentuhan pelayanan yang semakin besar dengan tingkat karakter yang tinggi (nilai dan sikap) melalui proses oriented. Menyangkut kompetensi yang berkaitan dengan pengetahuan dan keterampilan dapat dilatih, lebih mudah dilihat, diukur dan diubah; sedangkan sikap, nilai, gambaran diri, motivasi merupakan hal yang tersembunyi, lebih sukar dilihat, diukur, dan diubah tetapi akan membuat sangat berbeda.

Karena itu Pater Andre menekankan pentingnya kita jadikan kebiasaan, dan kemudian kebiasaan membentuk kita. Motto koperasi kredit ‘Sang Kebenaran yang membebaskan kita’ (The Truth will set you free). Kekayaan cu bukan uang melainkan kemulian manusia terpenting.

Pengarusutamaan Gender dalam Koperasi Kredit
Sesi lokakarya pemberdayaan perempuan melalui pengarusutamaan gender dalam koperasi kredit di Indonesia, menghadirkan nara sumber Titi Hartini, Direktur Association for Community Empowerment (ACE). Pengarusutamaan gender merupakan strategi untuk menjamin bahwa seluruh proses perencanaan, monitoring dan evaluasi dari seluruh kebijakan program dan proyek di koperasi kredit memperhitungkan dimensi gender yaitu melihat laki-laki dan perempuan sebagai pelaku atau subyek yang setara dalam akses, partisipasi dan kontrol atas sumber daya koperasi kredit serta dalam memanfaatkan program dalam pelayanan kopdit.

Setiap usaha pemberdayaan kopdit, seyogyanya mengandung dua sisi sekaligus yakni bisa memenuhi kebutuhan praktis dan strategis perempuan. Kebutuhan praktis menjawab kebutuhan mendesak yang mendasar dari perempuan, berkaitan dengan kondisi konkret. Kebutuhan strategis berasal dari analisis tentang terjadinya ketidakadilan dan eksploitasi serta mengubah tatanan baru.

Studi Banding: Upgrade Mindset

Koperasi kredit adalah organisasi pembelajaran (learning organization) yang sesungguhnya telah belajar dari pengalaman sehari-hari, belajar dari keberhasilan dan kegagalan, terus meneurus mengembangkan proses dan sistem, serta mencari kemungkinan baru sepanjang waktu.

Rombongan Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada-Nagekeo berjumlah 45 orang terdiri dari utusan 16 kopdit primer dan Puskopdit BENN untuk menghadiri kegiatan temu nasional gerakan koperasi kredit di Pontianak dengan terlebih dahulu mengadakan studi banding ke CU Pancur Kasih dan CU Khatulistiwa Bakti baik di kantor Pusat maupun pada beberapa Tempat Pelayanannya yang dilaksanakan pada tanggal 20 Mei 2009.

Pembelajaran berharga dari kegiatan ini yakni strategi pengembangan keanggotaan dengan tingkat pertumbuhan begitu signifikan. Data per Desember 2008, CU Pancur Kasih beranggotakan 72.906 orang dengan 30 tempat pelayanan serta asset lebih dari 619 miliard. Sementara itu, anggota CU Khatulistiwa Bakti 19.180 orang dengan 9 TP dan 14 TPK serta asset lebih dari 111 miliard. Ada beberapa TP yang sempat dikunjungi dan salah satu TP CU Pancur Kasih yang dikunjungi yakni TP Sei Jawi dengan jumlah anggota 4.500 orang dan aset lebih dari 62 miliard. Fokus pembelajaran di TP adalah mekanisme di di setiap TP dan bagaimana hubungan kerja TP dengan kantor pusat.

Strategi pengembangan keanggotaan CU antara lain yakni adanya perencanaan strategis diikuti dengan evaluasi; CU menjadi gerakan keluarga; pencitraan CU baik fungsionaris, manajemen, maupun penampilan kantor; peranan kelompok inti; kredibilitas anggota/masyarakat lahir dari buah pelayanan; kualitas anggota yang dibentuk melalui pendidikan, adanya persyaratan pembentukan TP dengan anggota minimal 350 orang dan aset 1,5 miliard; persyaratan mempunyai manajer TP kalau TP-nya telah mengantongi anggota individual 1.500 orang dan aset minimal 6,5 miliard.

Pendidikan menjadi kunci kesuksesan dan keberlanjutan CU. Pendidikan dasar dan lanjutan bagi anggota. Pengurus wajib mengikuti pendidikan dasar dan lanjutan sehingga mampu menentukan arah kebijakan pengembangan CU. Sementara itu, manajemen juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pengelolaan koperasi baik melalui in house training maupun kerja sama dengan BKCU Kalimantan atau lembaga mitra lainnya.

Usai kunjungan kopdit, para peserta berkumpul di rumah pembinaan Marie-Joseph milik biara susteran KFS di Pontianak untuk mensharingkan pengalaman seputar kegiatan kunjungan selama sehari. Ada tiga agenda utama yang menjadi kesepakatan rencana tindak lanjut yakni mendesain kembali rencana strategis Puskopdit BENN dan koperasi kredit primer-nya; Optimalisasi pendidikan terprogram bagi anggota dan segenap fungsionaris kopdit; merevisi manual kebijakan pengelolaan koperasi kredit.

Kiranya kehadiran koperasi kredit mendukung propinsi NTT sebagai propinsi koperasi. Propinsi NTT memiliki lima Puskopdit yakni Puskopdit Swadaya Utama-Maumere, Puskopdit Bekatigade Ende-Ngada, Puskodit Timor dan Puskopdit Manggarai, serta Pra-Puskopdit Sumba. Data gerakan koperasi kredit di NTT sesuai Buletin Inkopdit Maret 2009, tercatat 212 koperasi kredit primer, asset Rp 496,8 miliard, pinjaman beredar Rp 414,1 miliard, simpanan saham Rp 230,3 miliard,simpanan non saham Rp. 145 miliard.Viva Credit Union (Koperasi Kredit)***

Read more...